loading...
Warga mengeluhkan invasi Israel selama 21 bulan ke Gaza. Foto/X/@QudsNen
GAZA - Anak-anak kecil berkeliaran di antara reruntuhan sekolah yang dulunya merupakan tempat berlindung bagi warga Palestina yang mengungsi. Itu setelah serangan Israel sebelum fajar menewaskan 12 orang di Gaza.
Pakaian compang-camping tergantung di bagian luar gedung yang menghitam di bagian barat Kota Gaza, sementara puing-puing masih membara di bawah cahaya pagi.
Noda darah menghiasi tanah yang dipenuhi sisa-sisa kehidupan sehari-hari. Pakaian, kursi logam, kaleng makanan, dan sebagian kipas angin listrik tergeletak di antara reruntuhan.
"Ini bukan kehidupan," kata Umm Yassin Abu Awda, warga Kota Gaza yang berdiri di antara para pelayat di Rumah Sakit Al-Shifa di kota itu setelah serangan itu, dilansir AFP dari Gulf News.
"Anda harus menyerang kami dengan bom nuklir dan mengakhiri semuanya, atau hati nurani orang-orang harus akhirnya terbangun."
Hampir seluruh penduduk Gaza telah mengungsi setidaknya sekali selama perang hampir 21 bulan, yang telah menciptakan kondisi kemanusiaan yang mengerikan bagi lebih dari dua juta orang yang tinggal di sana.
Banyak yang mencari perlindungan di gedung sekolah, tetapi gedung-gedung ini berulang kali menjadi sasaran serangan Israel yang menurut militer sering kali menargetkan militan Hamas yang bersembunyi di antara warga sipil.