3 Amalan bertabur Pahala di Hari Asyura, Apa Saja?

7 hours ago 5

Sabtu, 28 Juni 2025 - 10:15 WIB

loading...

3 Amalan bertabur Pahala...

Di bulan Muharram terdapat hari mulia yaitu Hari Asyura atau 10 Muharram. Hari Asyura menjadi istimewa karena banyak kemuliaan diberikan Allah kepada para Nabi dan Rasul-Nya. Foto ilustrasi/ist

Di bulan Muharram terdapat hari mulia yaitu Hari Asyura atau 10 Muharram. Hari Asyura menjadi istimewa karena banyak kemuliaan diberikan Allah kepada para Nabi dan Rasul-Nya. Apa saja amalan yang harus dikerjakan pada Hari Asyura?

Menurut pengasuh Rumah Fiqih Ustaz Ahmad Sarwat Lc MA, setidaknya ada tiga amalan sunnah di hari Asyura sebagaimana disebut dalam Hadis Nabi. Berikut di antaranya:

1. Puasa Asyura dan Tasu'a

Amalan ini dikerjakan pada hari kesepuluh (puasa Asyura) dan kesembilan (puasa Tasu'a). Dari Abu Hurairoh ia berkata: Rasulullah SAW telah bersabda: "Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puas di bulan Muharram. Dan sholat yang paling utama setelah sholat fardhu adalah sholat malam." (HR Muslim 1162)

Dari Humaid bin Abdir Rahman, ia mendengar Muawiyah bin Abi Sufyan berkata: "Wahai penduduk Madinah, di mana ulama kalian? Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Ini hari Asyura, dan Allah tidak mewajibkan shaum (puasa) kepada kalian di hari itu, sedangkan saya shaum, maka siapa yang mau shaum hendaklah ia shaum dan siapa yang mau berbuka hendaklah ia berbuka." (HR Al-Bukhari 2003)

Rasulullah SAW bersabda: "Puasalah kalian pada hari 'Asyura dan berbedalah dengan orang Yahudi. Puasalah kalian sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya." (HR Ath-Thahawy dan Al-Baihaqy serta Ibnu Khuzaimah 2095)

2. Meluaskan Belanja

Dari hadis Abi Said Al-Khudhri bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Siapa yang meluaskan belanja kepada keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan meluaskan atasnya belanja selama setahun."

Sebagian ahli hadis melemahkan hadis ini, namun sebagian lainnya mengatakan hadis ini shahih, lalu sebagian lainnya mengatakan Hasan. Yang menshahihkan di antaranya adalah Zainuddin Al-Iraqi dan Ibnu Nashiruddin. As-Suyuthi dan Al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan bahwa karena begitu banyaknya jalur periwayatan hadits ini, maka derajat hadis ini menjadi Hasan bahkan menjadi sahih.

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Amalan Muharram bagi...

3 jam yang lalu

Benarkah Menikah di...

5 jam yang lalu

Gelar Pawai Obor Kemanusiaan,...

14 jam yang lalu

Malam Hari Waktu Terbaik...

14 jam yang lalu

Momen 1 Muharram 1447...

14 jam yang lalu

Memaknai Muharram, KH...

15 jam yang lalu

Read Entire Article
Prestasi | | | |