4 Fakta Selat Hormuz yang Jadi Titik Panas dalam Perang AS dan Iran

6 hours ago 8

loading...

Selat Hormuz jadi titik panas dalam perang AS dan Iran. Foto/X/@WarshipsIFR

TEHERAN - Serangan AS terhadap tiga fasilitas nuklir utama di Iran pada Sabtu malam telah kembali menyoroti Selat Hormuz – jalur pelayaran strategis yang membawa sekitar seperlima minyak dunia.

Iran telah lama mengancam akan mencekik Selat Hormuz. Dalam ancaman baru setelah serangan militer oleh musuh lamanya, Amerika Serikat, Hossein Shariatmadari, perwakilan Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei, dilaporkan telah menyerukan pembalasan segera, termasuk menutup Selat Hormuz untuk kapal-kapal Amerika, Inggris, Jerman, dan Prancis.

4 Fakta Selat Hormuz yang Jadi Titik Panas dalam Perang AS dan Iran

1. Satu-satunya Jalur Laut untuk Rute Ekspor Utama Minyak

Melansir Live Mint, selat Hormuz adalah selat antara Teluk Persia dan Teluk Oman. Selat ini menyediakan satu-satunya jalur laut dari Teluk Persia ke lautan terbuka dan merupakan salah satu titik sempit paling strategis di dunia. Selat ini berfungsi sebagai rute ekspor utama bagi produsen Teluk seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Irak, dan Kuwait.

Jalur ini memungkinkan sekitar 20 persen dari konsumsi minyak harian dunia—sekitar 20 juta barel—untuk melewatinya.

Baca Juga: Konflik Iran - Israel, Akankah Berakhir dengan Perang Nuklir?

2. Pusat Ketegangan dalam Beberapa Dekade

Reuters melaporkan selat tersebut telah menjadi pusat ketegangan regional selama beberapa dekade, dan baru-baru ini, serangan telah terjadi di dekatnya dan menargetkan rute alternatif untuk minyak yang melewati Hormuz.

Baru-baru ini, Presiden Trump menyalahkan Iran atas serangan 12 Juni terhadap dua kapal tanker minyak di pintu masuk Teluk meskipun Teheran membantahnya, yang memicu kekhawatiran akan terjadinya konfrontasi di rute pengiriman minyak yang vital tersebut. Pada 19 Juli, Garda Revolusi Iran mengatakan bahwa mereka telah menangkap sebuah kapal tanker minyak berbendera Inggris di Teluk setelah Inggris menangkap sebuah kapal Iran pada 4 Juli.

3. 50 Kapal Tanker Berlalu-lalang Setiap Hari

Saat ini, sekitar 50 kapal tanker minyak besar berusaha keluar dari Selat Hormuz, menurut laporan media. Ancaman baru Iran setelah serangan AS telah menimbulkan kekhawatiran tentang seberapa mengganggu konflik di Teluk terhadap perdagangan minyak global.

4. Penentu Harga Minyak Dunia

Jadi bagaimana jika Iran menutup Selat tersebut? Bagaimana dampaknya terhadap India? Selat tersebut menghubungkan Teluk Persia dengan Samudra Hindia. Setiap blokade akan menaikkan harga minyak dan menyebabkan inflasi.

Read Entire Article
Prestasi | | | |