loading...
Akankah Iran menutup selat Hormuz. Foto/X/@freddie_ponton
TEHERAN - Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran kini tengah mempertimbangkan apakah akan menutup Selat Hormuz, titik sempit strategis untuk pasokan energi global. Langkah tersebut menyusul laporan bahwa parlemen Iran telah menyetujui tindakan tersebut, meskipun keputusan akhir belum dibuat.
Esmail Kosari, anggota parlemen dan komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, mengatakan kepada Klub Jurnalis Muda bahwa penutupan selat tersebut ada dalam agenda dan "akan dilakukan kapan pun diperlukan."
Akankah Iran Menutup Selat Hormuz? Ini 3 Dampak Mengerikan bagi Dunia
1. Ingin Mengirim Gelombang Kejut ke Dunia
Selat Hormuz, jalur sempit yang menghubungkan Teluk Arab dengan Laut Arab, bisa dibilang merupakan rute maritim paling penting untuk transit energi global. Sekitar 20 persen pasokan minyak dan gas alam dunia melewati selat yang terletak di antara Iran dan Oman ini.
Gangguan apa pun terhadap aliran ini akan mengirimkan gelombang kejut ke pasar energi global, yang berpotensi memicu lonjakan tajam harga minyak dan semakin mengganggu stabilitas kawasan yang sudah bergejolak.
Selat ini telah lama menjadi titik api geopolitik. Iran telah mengancam akan menutupnya di masa lalu, terutama selama periode meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat. Namun, meskipun ada banyak ancaman selama bertahun-tahun, Iran tidak pernah bertindak sejauh itu dengan menutupnya, sebuah tindakan yang secara luas akan dilihat sebagai tindakan eskalasi dengan konsekuensi global.
Yang membuat momen ini berbeda adalah konteksnya: perang yang meningkat dengan Israel dan meningkatnya tekanan dari AS. Penutupan yang mungkin terjadi tidak hanya merupakan respons taktis – tetapi juga merupakan eskalasi strategis, yang menandakan kesediaan Teheran untuk mempersenjatai aliran energi global guna mencegah atau membalas tindakan militer lebih lanjut.