Badai Tenang di Pasar Mobil Listrik: Penjualan Anjlok, Namun Tsunami Merek China Justru Menggila

5 hours ago 4

loading...

BYD Seagull yang segera diluncurkan di Indonesia akan mendefinisikan mobil listrik murah. Foto: Sindonews/Danang Arradian

JAKARTA - Pasar mobil listrik Indonesia baru saja mengalami anomali membingungkan di Mei 2025. Di atas kertas, angka penjualan dari pabrik ke diler (wholesales) anjlok sekitar 14%, menciptakan ilusi bahwa pasar tengah lesu.

Namun, di balik angka yang menurun itu, sebuah "tsunami" senyap dari para raksasa otomotif China justru tengah menyapu bersih peta persaingan dengan kekuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Data Gaikindo menunjukkan total penjualan mobil listrik berbasis baterai (BEV) hanya mencapai 6.335 unit.

Namun, ini bukanlah tanda pelemahan, melainkan sebuah sinyal konsolidasi pasar. Merek-merek seperti BYD, Wuling, dan Chery tidak hanya bertahan; mereka berpesta pora, mengukuhkan dominasi mereka dengan strategi yang efektif.

Invasi Tiga Garda Depan BYD

 Penjualan Anjlok, Namun Tsunami Merek China Justru Menggila

Pukulan paling telak datang dari BYD Group. Tiga posisi teratas mobil listrik terlaris bulan Mei secara mutlak dikuasai oleh "tiga garda depan" mereka yang masih tergolong baru: BYD Sealion 7 yang terjual 1.232 unit, diikuti BYD M6 dengan 1.184 unit, dan Denza D9 yang mencatatkan 630 unit.

Ketiga model ini, yang baru beberapa bulan mengaspal, secara total menyumbang lebih dari separuh penjualan mobil listrik di Indonesia. Ini adalah demonstrasi kekuatan yang menakutkan, membuktikan betapa cepat dan efektifnya strategi penetrasi pasar yang mereka lakukan.

Lantas, mengapa konsumen berbondong-bondong memilih para pendatang baru ini? Jawabannya sederhana, namun mematikan bagi para pesaing: nilai.

Read Entire Article
Prestasi | | | |