Ekonomi Rusia Terpuruk, Akankah Putin Akhiri Perang Ukraina?

19 hours ago 8

loading...

Presiden Rusia Vladimir Putin memasuki sebuah ruangan di Istana Besar Kremlin di Moskow, Rusia, pada Sabtu, 10 Mei 2025, dalam rangka perayaan ulang tahun ke-80 kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman selama Perang Dunia II. FOTO/AP

JAKARTA - Ekonomi Rusia mulai menunjukkan tanda-tanda tekanan signifikan akibat invasi ke Ukraina. Sektor-sektor utama menghadapi tantangan berat, sementara lembaga keuangan bersiap menghadapi potensi lonjakan kredit macet.

Situasi ini diperparah oleh inflasi yang membayangi dan ancaman sanksi internasional yang lebih ketat, terutama jika Presiden Vladimir Putin enggan menyerukan gencatan senjata sebelum pertengahan Agustus.

Sejak invasi pada Februari 2022, perekonomian Rusia sempat menunjukkan ketahanan yang mengejutkan, didukung oleh peningkatan masif pengeluaran militer. Namun, kini retakan mulai terlihat. Bank Sentral Rusia memperkirakan inflasi, yang sempat mencapai 9,5 persen pada 2024, akan menurun menjadi 7-8 persen pada 2025, seiring dengan penurunan suku bunga secara bertahap sejak Juni.

Baca Juga: Kekuatan Ekonomi Global Berubah Arah, BRICS Bakal Ungguli G7 Tiga Kali Lipat di 2028

Berdasarkan laporan dari Bloomberg dan Reuters, sejumlah indikator ekonomi mengisyaratkan perlambatan nyata. Permintaan baja, misalnya, diproyeksikan turun 10 persen tahun ini. Sementara itu, kondisi sektor perbankan disebut-sebut lebih mengkhawatirkan dari data resmi, dengan ancaman gagal bayar yang terus meningkat.

Read Entire Article
Prestasi | | | |