loading...
Hyundai secara resmi mendaftarkan mobil listrik terbarunya, Elexio, dengan sebuah rahasia di jantungnya: ia ditenagai oleh baterai buatan rival abadinya, BYD. Foto: ist
BEIJING - Di tengah medan perang mobil listrik China yang panas, manuver mengejutkan baru saja dilakukan oleh Hyundai. Raksasa otomotif Korea Selatan ini, dalam sebuah langkah yang bisa dianggap sebagai tanda keputusasaan sekaligus strategi bertahan hidup yang cerdas, secara resmi mendaftarkan mobil listrik terbarunya, Elexio, dengan sebuah rahasia di jantungnya: ia ditenagai oleh baterai buatan rival abadinya, BYD.
Ini bukan sekadar kerja sama biasa. Ini adalah sebuah aliansi tak terduga, sebuah pengakuan pahit dari Hyundai bahwa untuk menaklukkan pasar China yang ganas, mereka harus menelan gengsi dan berkolaborasi dengan pemain yang selama ini mereka coba lawan. Elexio, sebuah SUV listrik 5-penumpang, kini menjadi pertaruhan terbesar Hyundai untuk menyelamatkan nasib mereka yang kian terpuruk di pasar mobil listrik terbesar di dunia.
Senjata dari 'Musuh'
Selama ini, Hyundai, Kia, dan Genesis selalu mengandalkan pasokan baterai dari sesama raksasa Korea, LG Energy Solution dan SK On, atau dari CATL. Keputusan untuk beralih ke FinDream, anak perusahaan BYD, adalah sebuah kejutan besar bagi industri.
Langkah ini seolah menjadi sinyal bahwa teknologi baterai LFP (lithium iron phosphate) dari BYD, yang dikenal lebih murah namun tetap andal, adalah senjata yang dibutuhkan Hyundai untuk bisa berperang harga.
Elexio akan hadir dalam dua varian: penggerak roda depan dengan tenaga 160 kW (sekitar 214 hp) dan penggerak semua roda dengan output total 233 kW (sekitar 312 hp). Namun, yang paling menarik adalah klaim jarak tempuhnya yang mencapai 700 kilometer (berdasarkan standar China) dari baterai BYD tersebut.