loading...
Jaecoo mengandalkan 2 model utama, J7 dan J8 untuk melakukan penetrasi ke pasar Indonesia. Foto: Sindonews/Danang Arradian
TANGERANG - Di tengah gempuran merek-merek baru, Jaecoo hadir dengan strategi tak biasa. Alih-alih meluncurkan satu model jagoan, mereka langsung mengerahkan tiga "ujung tombak" sekaligus untuk menginvasi pasar otomotif Indonesia: J7 SHS (PHEV), J7 AWD, dan sang monster premium, J8.
Lahir dari rahim Chery Group namun diposisikan sebagai merek premium dengan DNA joint venture Jaguar Land Rover, Jaecoo tidak datang untuk bermain aman.
Mereka datang untuk bertarung di tiga segmen yang berbeda secara bersamaan. Ini adalah sebuah deklarasi perang ambisius, pertaruhan besar untuk menaklukkan hati konsumen yang beragam.
Lantas, apa sebenarnya perbedaan mendasar dari ketiga senjata andalan Jaecoo ini, dan siapa yang mereka sasar?
1. Jaecoo J7 SHS: Sang Crossover Cerdas untuk Kaum Urban
Ini adalah ujung tombak paling canggih sekaligus paling laris dari Jaecoo. Ditujukan untuk mereka yang melek teknologi dan peduli lingkungan, namun tak mau kompromi soal performa. J7 SHS (Super Hybrid System) adalah Plug-in Hybrid (PHEV) tulen.
Jantung Pacu: Mesin 1.500 cc turbo dikawinkan dengan motor listrik, menghasilkan tenaga gabungan 202 hp dan torsi
310 Nm.
Stamina Listrik: Dibekali baterai 18,3 kWh, mobil ini mampu berjalan sejauh 100 km hanya dengan mode listrik murni—cukup untuk aktivitas harian di dalam kota tanpa setetes bensin pun.