Pengaruh Kemenangan Zohran Mamdani di Pemilihan Calon Demokrat

7 hours ago 6

loading...

Shamsi Ali Al-Kajangi, Intelektual Islam yang Tinggal di New York, Amerika Serikat. Foto/Dok.SindoNews

Shamsi Ali Al-Kajangi
Intelektual Islam yang Tinggal di New York

KEMENANGAN Calon Wali Kota New York dari Partai Demokrat, Zohran Mamdani melawan Andrew Cuomo, seorang politisi yang berpengalaman dari dinasti politik New York dan didukung oleh para pembesar partai dan oligarki mengejutkan dan dinilai bersejarah dalam berbagai aspeknya. Saya tidak akan mengulangi semua itu karena sudah pernah disampaikan beberapa kali.

Yang ingin saya sampaikan dalam catatan ringan kali ini adalah apa saja pengaruh atau dampak-dampak positif dari terpilihnya Zohran dalam perpolitikan New York, Amerika bahkan dunia. Saya menyebutkan dunia karena kemenangan Zohran menjadi trending topik dunia, hampir-hampir saja menenggelamkan berita pembantaian Gaza yang masih terus berlangsung.

Tentu hal ini sedikit banyaknya, langsung atau tidak, membuka mata dunia tentang fenomena perpolitikan dan pemilihan Calon Wali Kota New York ini. Apalagi seperti yang sering disampaikan, Kota New York adalah Kota yang selalu menjadi perhatian dunia.

Ada banyak dampak positif yang terjadi dengan kemenangan Zohran Mamdani di Kota New York. Kali ini, saya hanya menyampaikan beberapa hal yang saya anggap unik dan berdampak langsung dalam perpolitikan New York, Amerika dan dunia.

Satu, kemenangan Zohran berhasil mengekspos jika perubahan dan perlawanan kepada status quo menjadi kebutuhan mendesak dunia saat ini. Karenanya Zohran dengan segala apa yang dianggap sebagai “kekurangannya”, termasuk anggapan tidak berpengalaman, menjadi simbol perubahan yang mampu menumbangkan status quo politik lama yang usang. Pendukung terbesar Zohran adalah generasi muda dan imigran baru yang menginginkan sesuatu yang baru (perubahan).

Dua, membangun kembali semangat dan kepercayaan publik terhadap politik yang hampir saja pudar, khususnya untuk kalangan generasi muda dan millennial. Perkembangan politik di berbagai negara, termasuk di Amerika rentang membosankan dan usang. Seolah perhelatan 4 atau 5 tahunan itu hanya rutinitas yang kurang bermakna.

Read Entire Article
Prestasi | | | |