Fimela.com, Jakarta Menjalani hidup setelah kehilangan orang tercinta bukanlah perkara mudah. Ruang hati yang dulu hangat kini terasa hampa, dan kerinduan menjadi teman sehari-hari. Proses untuk mengisi kekosongan itu memerlukan waktu, dan walau tidak mudah, kadang kehidupan menghadirkan caranya sendiri untuk membantu melanjutkan hidup setelah kehilangan.
Topik tersebut pun diangkat dalam buku Rumah Kucing, sebuah kisah menyentuh tentang seorang nenek yang hidup dalam kesepian setelah ditinggal suaminya. Ia tidak menyukai kucing, dan justru merasa terganggu oleh kehadiran mereka. Namun, seiring berjalannya waktu, kucing-kucing liar yang diam-diam tinggal di rumahnya mulai membawa kehangatan baru, meskipun awalnya kehadiran mereka tidak ia sadari karena penglihatannya yang mulai melemah.
Judul: Rumah Kucing
Penulis: Yen Chih-Hao
Ilustrator: Hsueh Hui-Yin
Penerjemah: Inggrid
Penyunting: Andry Setiawan
Penata Letak: mnefend
Cetakan pertama, Maret 2025
Penerbit: Haru Kids
***
Rumah Kucing menghadirkan kisah menyentuh yang menggambarkan perasaan kehilangan, kesepian, dan usaha menemukan kembali makna cinta.
Buku ini mengangkat kisah seorang nenek yang hidup sendiri setelah ditinggal suaminya. Karena sebuah alasan, dia tidak menyukai kucing, tapi hidupnya perlahan berubah ketika sekelompok kucing liar diam-diam mulai tinggal di rumahnya.
Tanpa disadari, kehadiran para kucing tersebut mulai mengisi ruang hatinya yang kosong dengan kehangatan baru, bahkan ketika ia belum menyadari keberadaan mereka karena penglihatannya yang mulai menurun.
Ada pesan bahwa cinta dan kasih sayang bisa datang dari mana saja, bahkan dari makhluk yang semula tidak kita terima keberadaannya. Ada pesan bahwa kehilangan memang tidak mudah untuk diterima, tapi bukan menjadi penghambat untuk kembali menjalani hidup dengan bentuk cinta yang baru.
Selain kisahnya yang hangat dan menyentuh, Rumah Kucing juga cocok dibaca oleh anak-anak. Ilustrasi yang lucu, berwarna, dan penuh ekspresi menjadikan buku ini menarik bagi anak-anak yang menyukai gambar dan cerita sederhana.
Alur cerita yang ringan memudahkan anak-anak untuk mengikuti jalannya kisah, sekaligus menumbuhkan rasa empati yang lebih dalam. Melalui kisah ini, anak-anak juga belajar tentang arti kasih sayang dari sudut pandang yang mungkin belum pernah diketahui sebelumnya.
Tak hanya anak-anak, orang dewasa pun bisa menikmati Rumah Kucing dari sudut pandang yang lebih dalam. Cerita ini bisa menjadi refleksi bagi mereka yang sedang atau pernah mengalami kehilangan, merasakan sepi, atau berjuang untuk melanjutkan hidup.
Di balik ilustrasi yang tampak sederhana, tersimpan pesan emosional yang kuat mengenai proses penerimaan dan keberanian membuka hati kembali. Buku ini mengajak pembaca dewasa untuk menyadari bahwa cinta bisa datang dalam bentuk yang tidak terduga, dan bahwa hidup tetap bisa menghadirkan kehangatan dan keindahan tersendiri meski diwarnai kesedihan.
Dengan perpaduan kisah yang menyentuh dan ilustrasi yang memikat, Rumah Kucing adalah buku yang mengandung pesan universal tentang cinta, harapan, berdamai dengan duka, dan kasih sayang. Cocok untuk semua kalangan usia, buku ini mampu menjangkau perasaan setiap pembacanya, baik anak-anak yang sedang tumbuh dengan imajinasi mereka maupun orang dewasa yang belajar memahami hidup dengan lebih bijaksana lagi.
Rumah Kucing bukan hanya cerita yang menghibur, tetapi juga teman yang menguatkan hati—mengajak kita semua untuk percaya bahwa kasih sayang bisa hadir kembali, bahkan setelah kehilangan yang paling pilu.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.