loading...
Setelah temuan beras oplosan di pasaran, kini ancaman terhadap ketahanan pangan nasional semakin nyata dengan peredaran pupuk palsu. FOTO/dok.SindoNews
JAKARTA - Setelah temuan beras oplosan di pasaran, kini ancaman terhadap ketahanan pangan nasional semakin nyata dengan peredaran pupuk palsu. Kedua praktik curang ini sama-sama merugikan petani dan dapat berdampak sistemik terhadap produktivitas sektor pertanian.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan bahwa kejahatan pemalsuan pupuk bukan hanya merugikan secara ekonomi, tapi juga menghancurkan harapan dan kerja keras petani. Ia menyebut para pelaku sebagai "penjahat kemanusiaan" karena telah menipu kandungan nutrisi pupuk dan merusak masa tanam petani.
"Jika ribuan atau bahkan jutaan petani menjadi korban, kerugiannya bisa mencapai triliunan rupiah. Ini bukan semata angka, tapi ancaman nyata terhadap ketahanan pangan nasional," kata Sudaryono dalam pernyataan resmi, Kamis (17/7).
Baca Juga: Mentan Ungkap Modus Beras Oplosan, Rugikan Konsumen Rp99 Triliun per Tahun
Menurut Sudaryono, pemerintah di bawah Presiden Prabowo Subianto tidak akan membiarkan praktik kejahatan seperti ini terus berlangsung. Ia menegaskan, Kementerian Pertanian (Kementan) telah berkomitmen untuk menindak tegas dan menyelesaikan akar persoalan pupuk palsu yang tersebar di berbagai wilayah.