loading...
Serangan Israel menghancurkan sejumlah wilayah di Iran. Foto/tasnim
TEHERAN - Warga Iran bereaksi terhadap serangan Israel dengan marah dan takut pada hari Jumat (13/6/2025). Beberapa warga mendesak pembalasan sementara yang lain khawatir konflik akan menimbulkan lebih banyak kesulitan bagi negara yang terpuruk oleh krisis.
Dengan Teheran dan kota-kota lain yang diguncang serangan udara Israel semalam, beberapa mengatakan mereka berencana pergi ke negara tetangga Turki, bersiap untuk eskalasi setelah Israel mengisyaratkan operasinya akan berlanjut "selama diperlukan".
"Saya terbangun karena ledakan yang memekakkan telinga. Orang-orang di jalan saya berhamburan keluar rumah karena panik, kami semua ketakutan," ungkap Marziyeh, 39, dari kota Natanz, yang merupakan rumah bagi salah satu situs nuklir Iran dan tempat ledakan dilaporkan.
"Saya sangat khawatir tentang keselamatan anak-anak saya jika situasi ini meningkat," ujar Marziyeh, salah satu dari 20 orang yang dihubungi Reuters di Iran.
Israel mengatakan telah menyerang fasilitas nuklir, pabrik rudal balistik, dan komandan militer dalam operasi yang katanya bertujuan mencegah Teheran membangun bom atom. Iran mengatakan program nuklirnya hanya untuk tujuan damai.
Dalam gelombang kepanikan awal, beberapa warga Iran bergegas ke bank untuk menarik uang tunai pada Jumat pagi.
Masoud Mousavi, 51, seorang pensiunan karyawan bank mengatakan dia menunggu kantor penukaran mata uang dibuka, "jadi saya bisa membeli Lira Turki dan membawa keluarga saya ke sana melalui jalur darat karena wilayah udara ditutup."
"Saya menentang perang apa pun. Serangan apa pun yang membunuh orang tak berdosa. Saya akan tinggal di Turki bersama keluarga saya sampai situasi ini berakhir," papar dia dari kota Shiraz.