Fimela.com, Jakarta Siapa bilang ke museum itu membosankan? Kini, berkunjung ke museum justru menjadi salah satu aktivitas yang digemari banyak orang terutama generasi muda yang senang berburu pengalaman unik dan spot foto estetik untuk media sosial.
Tahukah kamu, Indonesia memiliki begitu banyak museum yang tersebar di seluruh provinsi? Berdasarkan data tahun 2020, tercatat ada 439 museum di Indonesia. Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah museum terbanyak, disusul Jawa Tengah dan DKI Jakarta.
Koleksinya pun sangat beragam mulai dari benda-benda sejarah, karya seni, hingga peninggalan budaya yang sarat makna. Banyak hal seru yang bisa didapatkan ketika bermain ke museum.
Museum Kini Lebih Menarik dan Atraktif
Dulu, museum sering dianggap tempat yang sunyi, membosankan, dan hanya berisi benda tua yang dipajang. Namun seiring perkembangan zaman, banyak museum dikelola dengan cara baru direvitalisasi agar lebih atraktif, edukatif, sekaligus menyenangkan untuk semua usia.
Berbagai inovasi dilakukan, mulai dari desain interior yang modern, teknologi digital interaktif, hingga aktivitas menarik seperti tur virtual, lokakarya seni, atau pameran tematik. Jika dulu museum hanya berisi diorama yang sudah usang, kini di beberapa museum daerah dilengkapi dengan audio visual sehingga lebih menarik.
Ditambah lagi, tren unggahan media sosial turut mendorong museum menjadi tempat hits untuk dikunjungi, difoto, lalu diunggah ke Instagram atau TikTok.
Revitalisasi Museum di Indonesia: Apa Saja Langkahnya?
Kondisi museum yang semakin menarik memang usaha baik dari pemerintah untuk revitalisasi museum. Wajah baru dari Museum Nasional adalah bukti nyata usaha pemerintah untuk memajukan museum.Berikut Fimela rangkum, usaha revitalisasi museum di Indonesia. Terutama museum milik pemerintah.
1. Renovasi Fisik & Modernisasi Gedung
Pembaruan ruang pamer dengan tata pamer baru, penataan taman arca, dan fasilitas menarik seperti video mapping hingga 15 Oktober–31 Desember 2024 di Museum Nasional. Termasuk evakuasi dan laman pameran pemulihan sebagai bagian dari transformasi konseptual.
2. Penerapan Teknologi Canggih
Ruang ImersifA di Museum Nasional menggunakan teknologi visual dan audio untuk pengalaman interaktif pengunjung.
3. Revitalisasi Kuratorial & Narasi
Dengan konsep “reimajinasi warisan budaya” mengganti narasi museum lama menjadi tiga tema gedung: “Masa Lalu Penuh Makna”, “Marwah Indonesia”, dan “Bekal Masa Depan Berkelanjutan” diharapkan museum semakin menarik.
4. Pameran Interaktif & Publik
Untuk menarik pengunjung, beberapa museum kerap menghadirkan pameran temporer, seperti yang dihadirkan di Museum Nasional. Pameran temporer seperti “Menabuh Nekara, Menyiram Api” dan pameran repatriasi (pengembalian budaya Nusantara) pada 2024 lalu.
5. Digitalisasi & Peningkatan SDM
Pemerintah menerbitkan “Panduan Praktis Revitalisasi Museum” yang mencakup enam aspek: fisik, manajemen, jaringan, program, kebijakan, dan pencitraan. Tujuan untuk meningkatkan kualitas SDM dan Asosiasi Museum Indonesia mendorong pemanfaatan teknologi digital seperti pemindaian 3D, AR, dan VR, juga media sosial, sebagai bagian dari digitalisasi museum.
Semua langkah tersebut menunjukkan bahwa revitalisasi museum di Indonesia tidak hanya menyentuh bangunan, tetapi juga mengutamakan pengalaman interaktif, modernisasi narasi, hingga penguatan tata kelola dan kolaborasi profesional.
Rekomendasi Museum dan Galeri Seni Kontemporer di Indonesia
Kalau kamu penasaran ingin merasakan sensasi museum yang berbeda, beberapa museum kontemporer ini patut masuk bucket list-mu:
Museum MACAN (Modern and Contemporary Art in Nusantara)
Terletak di Jakarta, Museum MACAN menjadi salah satu museum seni kontemporer paling populer di Indonesia. Museum ini memiliki koleksi karya seni modern dan kontemporer, baik dari seniman Indonesia maupun internasional. Di sini, kamu bisa melihat langsung karya ikonik Yayoi Kusama atau lukisan legendaris Raden Saleh. Dengan luas display mencapai 5.000 meter persegi, Museum MACAN juga rutin mengadakan program publik dan edukasi yang menarik.
Galeri Nasional Indonesia
Galeri Nasional Indonesia di Jakarta menyimpan lebih dari 1.700 karya seni, termasuk karya maestro seni rupa Indonesia seperti Affandi, Raden Saleh, dan Hendra Gunawan. Selain pameran permanen, Galeri Nasional sering menghadirkan pameran temporer dengan tema kekinian yang menampilkan seniman lokal maupun mancanegara.
Neka Art Museum
Buat kamu yang berencana ke Ubud, Bali, sempatkan mampir ke Neka Art Museum. Museum ini terkenal dengan koleksi lukisan klasik Bali, namun juga memiliki Paviliun Seniman Kontemporer Indonesia yang menampilkan karya-karya modern dan kontemporer. Di sini, kamu bisa melihat perjalanan seni Bali dari masa ke masa dalam satu tempat.
Agung Rai Museum of Art (ARMA)
Masih di Ubud, ARMA hadir dengan visi melestarikan seni dan budaya Bali. Tidak hanya menampilkan karya tradisional, ARMA juga memiliki koleksi karya modern seniman lokal maupun internasional. Selain pameran, ARMA sering mengadakan lokakarya seni, pertunjukan budaya, dan pameran tematik yang membuat kunjungan ke museum jadi pengalaman interaktif.
Museum Puri Lukisan
Museum tertua di Ubud ini tak kalah menarik. Selain menyimpan berbagai koleksi seni tradisional Bali, Museum Puri Lukisan juga aktif menampilkan karya seni kontemporer dan mengadakan workshop seni yang bisa diikuti pengunjung. Cocok untuk kamu yang ingin liburan sambil belajar hal baru!
Kini, museum bukan lagi sekadar tempat menyimpan benda bersejarah—tetapi juga ruang kreatif untuk belajar, berinteraksi, bahkan menambah koleksi foto cantik untuk diunggah ke sosial media. Jadi, yuk mulai jadwalkan waktu untuk menjelajah museum dan menikmati seni dengan cara yang lebih seru!
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.