Fimela.com, Jakarta Ada kabar baik untuk para pecinta dan pemerhati lingkungan di seluruh dunia! Yuk, berkumpul di Marina Bay Sands, karena akan ada perayaan untuk meningkatkan kesadaran dan aksi terhadap lingkungan yang berlangsung mulai tanggal 31 Mei hingga 14 September. Para pendukung keberlanjutan dan individu yang peduli lingkungan bisa banget nih, mengikuti perjalanan ramah lingkungan sekaligus berpartisipasi dalam berbagai kegiatan bertema lingkungan yang digelar di seluruh area resor terpadu ini.
Kampanye ini juga diadakan bersamaan dengan Go Green SG — sebuah gerakan nasional dari Kementerian Keberlanjutan dan Lingkungan Hidup (MSE) — yang telah didukung Marina Bay Sands selama tiga tahun berturut-turut untuk membantu mewujudkan Singapura yang lebih berkelanjutan dan tangguh menghadapi perubahan iklim yang makin tak karuan ini.
"Seiring dengan meningkatnya dampak perubahan iklim secara global, Marina Bay Sands telah mengambil langkah untuk menantang target lingkungan dan mendorong inovasi di berbagai bidang utama seperti limbah makanan dan sirkularitas di seluruh resor terpadu, melangkah lebih jauh untuk membentuk kembali masa depan perhotelan. Go Green SG merupakan gerakan nasional yang telah kami dukung sejak hari pertama, dan kami dengan bangga menawarkanberbagai kegiatan dan promosi sekali lagi, untuk memulai lebih banyak lagi kesadaran dan percakapan tentang keberlanjutan," ungkap Meridith Beaujean, Direktur EksekutifKeberlanjutan Marina Bay Sands.
Petualangan Edukatif dan Kreatif Dimulai dari ArtScience Museum
Pengunjung dapat memulai petualangan mereka di ArtScience Museum, yang mengawali musim ini dengan berbagai pengalaman yang dikurasi secara khusus untuk mengeksplorasi beragam perspektif, memicu empati terhadap lingkungan, dan menginspirasi tindakan. Termasuk didalamnya instalasi interaktif baru yang besar, lokakarya pendidikan yang menyenangkan, dan program film yang memberdayakan. Para tamu juga dapat menikmati menu olahan nabati eksklusif dan penawaran penjualan yang ramah lingkungan di tempat lain di resor terpadu tersebut.
"Di ArtScience Museum, kami memiliki komitmen jangka panjang untuk mengeksplorasi hubungan kita dengan lingkungan melalui lensa seni dan sains. Musim ini, kami sangat gembira dapat mempersembahkan Artland - karya seni yang mempesona dari salah satu seniman terkemuka dunia, Do Ho Suh dan anak-anaknya. Karya ini dibuat oleh anak-anak untuk anak-anak, dan menawarkan visi kolektif yang menyenangkan tentang ekologi yang dibentuk oleh imajinasi. Kami juga membuka kembali pameran permanen Future World: Where Art MeetsScience dengan instalasi baru dari teamLab yang memperdalam eksplorasi mereka terhadap alam - mulai dari siklus hidup bunga hingga bagaimana hewan memandang lingkungan mereka.Sustainable Futures Film Festival kami yang baru membawa tema-tema ini ke layar kaca,menawarkan potret intim orang-orang dan tempat-tempat di garis depan perubahan lingkungan. Di atraksi kami, lokakarya Drawn to the Wild di Digital Light Canvas mengundang pengunjung muda untuk terlibat secara kreatif dengan keanekaragaman hayati. Melalui program-program ini, kami berharap pengunjung dapat memperoleh pemahaman tentang peran mereka sebagaipenjaga lingkungan dan terinspirasi untuk memainkan peran mereka dalam mewujudkan masadepan yang berkelanjutan di masa kini," ujar Honor Harger, Wakil Presiden ArtScience Museumdi Marina Bay Sands.
1. Artland karya Do Ho Suh dan Anak-anak di ArtScience Laboratory
Mulai 31 Mei hingga 14 September, ArtScience Museum akan memamerkan pagelaran perdana Artland di Asia Tenggara yang diciptakan oleh seniman ternama asal Korea Selatan yaitu, Do Ho Suh dan anak-anaknya. Artland merupakan ekosistem fantastis yang menampilkan serangkaian pulau yang dihuni oleh karakter-karakter unik di depan lanskap yang dipahat dari tanah liat berwarna-warni.
Artland pertama kali digagas oleh kedua putri Do Ho Suh pada tahun 2016. Proyek ini diperluas dengan partisipasi anak-anak serta mereka yang berjiwa muda, menyoroti potensi kreatif yang unik dari pikiran anak-anak. Hal ini juga memusatkan perhatian pada lingkungan dan beragam ekosistem yang tumbuh subur di alam.
Sebuah komunitas organisme dan tanaman membuat Artland rumah mereka. Ini termasuk sejenis makhluk yang disebut Slimes dan varian kecilnya, Blobbugs, serta tanaman beracun yang dapat tumbuh tinggi tanpa batas yang disebut Spocky Trees. Tempat ini mendorong pembangunan dunia, kreasi bersama, dan permainan, memungkinkan pengunjung dari segala usia untuk menambah beragam spesies tanaman dan makhluk dan membayangkan kemungkinan-kemungkinan dunia alternatif lainnya yang menakjubkan!
Perlu diketahui jugam bahwa Do Ho Suh adalah salah satu seniman kontemporer terkemuka di dunia dan saat ini menjadi subjek pameran tunggal di Tate Modern di London. Artland sebelumnya telah dipamerkan di SeMA, Buk-Seoul Museum dan Brooklyn Art Museum. Di Singapura, pameran ini akan ditampilkan di ArtScience Laboratory - pusat edukasi baru ArtScience Museum yang terletak di Basement 2.
Artland berharga S$6 atau sekitar Rp.76.000 per orang dan termasuk dua bak tanah liat bagi pengunjung untuk menyumbangkan kreasi mereka ke dunia yang penuh imajinasi ini. Pengunjung juga dapat mengikuti lokakarya orangtua dan anak yang mengangkat tema lingkungan dalam instalasi ini sambil memupuk rasa keterkaitan dengan alam. Tiket masuk akan melalui entri waktu karena tempat terbatas. Jadi, pastikan pesan dijauh-jauh hari, ya!
2. Instalasi-instalasi yang baru di Future World: Where Art Meets Science
Setelah pembaharuan yang ekstensif, pameran-permanen ArtScience Museum yang disayangi, Future World: Where Art Meets Science dibuka kembali mulai tanggal 31 Mei dengan karya seni baru dan pembaharuaan oleh kolektif seni internasional, teamLab.
Di dalam zona City in Nature, karya seni Transcending Boundaries dan 100 Years Sea [runningtime 100 years] akan digantikan dengan instalasi baru yang akan tampil perdana di Asia Tenggara di Singapura. Continuous Life and Death merupakan instalasi interaktif berskala besar yang menampilkan bunga-bunga dalam siklus kehidupan dan kematian yang terus menerus. Bungabunga ini semakin lama semakin terang dan gelap seiring dengan terbit dan terbenamnyamatahari. Pengunjung juga dapat berinteraksi dengan bunga-bunga di dinding untuk membuat bunga-bunga tersebut layu. Karya seni ini merupakan bagian dari investigasi teamLab yang lebih luas tentang alam serta bagaimana manusia dapat hidup lebih harmonis di dalamnya.
Sliding Through the Fruit Field yang selalu populer juga telah disempurnakan dengan instalasi berjudul Waterfall Droplets, Flowing Down a Slope. Instalasi ini menggambarkan air yang mengalir menuruni lereng, terpecah menjadi tetesan-tetesan kecil yang memantul ketika pengunjung menaiki tangga untuk mencapai seluncuran. Wahana ini mencerminkan struktur air yang dinamis, menunjukkan bagaimana air mengalir dalam keadaan cair hanya jika banyak molekul air berkumpul.
Sementara itu, Sketch Flight telah mengalami peningkatan di zona Exploring New Frontiers. DiSketch Umwelt World, pengunjung dapat melihat dunia dari sudut pandang unik pesawat terbang dan makhluk hidup. Istilah ‘umwelt’ berasal dari bahasa Jerman yang berarti ‘lingkungan’ dan menggambarkan lingkungan perseptual tempat hewan hidup di dalamnya. Instalasi ini menampilkan kupu-kupu, elang, dan lumba-lumba yang dapat digambar dan diwarnai oleh pengunjung. Pengunjung dapat melihat kreasi mereka menjadi bagian dari dunia virtual yang diproyeksikan pada layar raksasa. Mereka kemudian dapat menggunakan perangkat digital untuk merasakan pengalaman dunia itu.
Selama beberapa bulan ke depan, pengunjung dapat menantikan kehadiran instalasi baru dan yang telah diperbarui di Future World, termasuk versi baru Crystal Universe yang pastinya membuat penaaran pengunjung!
3. Sustainable Futures Film Festival
tak hanya pameran saja, ternyata mulai 29 Juni hingga 30 Juli, pengunjungjuga dapat menyaksikan kisah sinematik pemenang penghargaan tentang hubungan yang dalam namun rapuh antara alam dan manusia di ArtScience Cinema di Lantai 4 Museum. Mulai dari potret rehabilitasi satwa liar hingga lanska pindah yang perlahan-lahan terkikis oleh perubahan iklim, Sustainable Futures Film Festival akan menampilkan deretan film menakjubkan yang merupakan syair dan seruan untuk melindungi planet kita dari kerusakan yang fatal.
Tujuh film akan tayang perdana, termasuk Against the Tide oleh Sarvnik Kaur, sebuah potret mengharukan tentang dua nelayan Mumbai yang menghadapi ancaman modern terhadap cara hidup mereka. Film tersebut diproduksi secara eksekutif oleh sineas ternama Mira Nair. Deretan film di Museum juga termasuk dua film dokumenter baru dari Disney, Sea Lions of the Galapagos (yang dinarasikan oleh aktor Hollywood Brendan Fraser) dan Guardians of the Galapagos.
Sea Lions of the Galapagos menceritakan Leo, seekor anak singa laut yang sedang belajar cara menjalani kehidupan bersama ibunya di Samudra Pasifik, sementara Guardians of the Galapagos menunjukkan proses di balik layar bersama kru film untuk menampilkan apa yang terjadi selama produksi dan dunia yang menginspirasinya.
Daftar ini juga menampilkan dua film dan fokus sutradara pada Sally Aitken, seorang sutradara,penulis dan produser yang dinominasikan Emmy serta showrunner untuk berbagai film dokumenter dan serial internasional. Filmnya yang mendapat banyak pujian adalah Playing withSharks: A Valerie Taylor Story dan Every Little Thing, yang mengeksplorasi kehidupan pemberani dan penuh kasih sayang dari dua wanita konservasionis, akan tayang perdana secara fisik dan diAsia Tenggara sebagai bagian dari festival ini.
Selain itu, layar LED yang terletak di lobi ArtScience Museum akan bertransformasi menjadi tempat untuk seni digital melalui program baru berjudul ArtScience Interlude. Platform edukasikreatif EYEYAH! akan menyajikan serangkaian GIF dan video terkait keberlanjutan yang dapatdi nikmati oleh masyarakat umum selama festival berlangsung.
4. Lokakarya Edukatif Baru di Digital Light Canvas by TeamLab
Sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlanjutan dan pendidikan lingkungan, Marina Bayy ands mempersembahkan Drawn to the Wild, lokakarya edukatif baru di Digital Light Canvas byteamLab. Pengalaman mendalam ini mengajak pengunjung untuk menemukan keseimbanganb alam dan mengeksplorasi dampak mendalam aktivitas manusia terhadap keanekaragaman hayati global.
Fokus utama Drawn to the Wild adalah Graffiti Nature: Red List, sebuah ekosistem digital yangdinamis ketika menampilkan spesies flora dan fauna yang terancam punah sumber Daftar Merah Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN). Pengunjung diberi kesempatan untuk belajar tentang rantai makanan sederhana, membuat dan melepaskan kreasi digital mereka kedalam habitat virtual ini, melihat hewan-hewan serta tanaman berinteraksi dan beradaptasi dalam lingkungan yang terus berkembang.
Dirancang untuk menginspirasi pemahaman yang lebih dalam tentang perubahan iklim,hilangnya keanekaragaman hayati, dan peran penting manusia dalam konservasi, Drawn to theWild ditawarkan dalam sesi-sesi berdurasi 30 menit dan 90 menit, dengan sesi terakhir mencakup sesi bercerita yang dipandu untuk menghidupkan tema-tema ini. Pengunjung dapat lebih mendalami pengalaman selama 90 menit melalui lukisan wajah dan tangan yangterinspirasi oleh elemen-elemen alam.
5. Jelajahi Penawaran di The Shoppes
Di seluruh Marina Bay Sands, penyewa tempat belanja juga turut berperan dalam mempromosikan keberlanjutan sebagai bagian dari Go Green SG. Mulai sekarang hingga 29 Juni,pengunjung dapat menikmati kurasi aktivasi peritel yang mendorong mereka untuk hidup secarasadar dan bertanggung jawab di The Shoppes at Marina Bay Sands.
Para tamu dapat menikmati diskon di berbagai toko seperti Maison 21G yang menawarkan diskon 25 persen untuk layanan isi ulang parfum jika membeli botol parfum pilihan. Monnalisa menawarkan diskon 10 persen untuk produk ramah lingkungan mereka. MIKI HOUSE akan memberikan tempat tisu gratis yang terbuat dari kain sisa daur ulang dari kaos untuk setiap pembelian selama kampanye berlangsung.
Tempat makanan premium Rasapura Masters mendorong pengunjung untuk menjadi lebihramah lingkungan dengan diskon 10 persen bagi mereka yang membawa wadah sendiri. Pengunjung juga dapat peluang di stan ‘Spin The Wheel’ untuk membawa pulang produk ramah lingkungan seperti satu set peralatan makan, tas jinjing, tempat gelas, atau tas lipat, bagimereka yang membelanjakan S$50 yang setara dengan Rp. 633.000 atau lebih selama periode kampanye.
Nah, bagaimana Sahabat Fimela, apakah tertarik? Yuk, segera datang dan nikmati setiap prgram acaranya secara saksama ya!
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.