loading...
Anggota Komisi VI DPR Ahmad Labib menyebut pentingnya peningkatan kapasitas kepala daerah yang adaptif terhadap perubahan. Foto/istimewa
BEKASI - Anggota Komisi VI DPR Ahmad Labib menyebut pentingnya peningkatan kapasitas kepala daerah yang adaptif terhadap perubahan. Sebab dinamika global, tekanan fiskal, dan ekspektasi publik tidak bisa dijawab dengan pola lama.
Hal itu dikatakan Labib dalam Program School of Political Leadership for Local Leaders yang diselenggarakan Democracy and Election Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia bersama Rumah Perubahan di Rumah Perubahan, Bekasi, pada 19–20 Juni 2025.
Mengusung tema “Menjawab Krisis Tata Kelola Pemerintahan: Membangun Kepemimpinan Daerah yang Adaptif, Transparan, Akuntabel dan Berorientasi Hasil”, kegiatan ini menjadi ruang belajar bersama bagi para kepala daerah dan perangkatnya dalam memperkuat fondasi kepemimpinan yang responsif terhadap perubahan dan berbasis integritas.
Baca juga: Ini Aturan yang Tak Boleh Dilakukan Para Kepala Daerah selama Retret di IPDN
“Kepala daerah hari ini harus jadi pemimpin yang terus belajar. Dinamika global, tekanan fiskal, dan ekspektasi publik tidak bisa dijawab dengan pola lama. Kapasitas adaptif, baik dalam berpikir maupun dalam mengambil keputusan adalah kunci bagi keberhasilan pemerintahan lokal,” ujarnya, Senin (23/6/2025).
Kegiatan tersebut juga dihadiri Bupati Lamongan Yuhronur Efendi yang menekankan pentingnya transformasi kepemimpinan untuk menjawab tantangan era digital dan ekspektasi masyarakat yang semakin tinggi. “Kita perlu waspada terhadap fenomena buzzer yang justru merusak ruang demokrasi. Pemerintah daerah harus hadir bukan hanya sebagai pelayan publik, tapi juga penjaga kualitas demokrasi di tingkat lokal,”ungkapnya.