loading...
Raja Singasari Kertanagara mengirimkan pasukan besar-besaran ke Sumatera demi misinya menaklukkan pulau itu. Foto/Ilustrasi/Istimewa
Raja Singasari Kertanagara mengirimkan pasukan besar-besaran ke Sumatera demi misinya menaklukkan pulau itu. Besarnya pasukan sampai membuat kekuatan pertahanan di daerah sendiri ibu kota Singasari seperti dianaktirikan.
Kertanagara hanya menyisakan dua divisi pengawal istana di keraton dalam menjaga ibu kota. Sedangkan nyaris sebagian besar kekuatan diarahkan ke luar pulau jawa. Tampaknya sang raja itu optimis bagaimana kekuatan pasukannya.
Dua divisi pasukan itu dipimpin langsung oleh Pangeran Wijaya menantunya sendiri dan Pangeran Ardaraja, putra Raja Kediri yang menjadi wilayah bawahan Singasari. Saat itu, Kediri konon diperintahkan oleh Jayakatwang, yang juga besan sekaligus anak dari Ardaraja.
Baca juga: Gejolak Internal Majapahit di Tengah Kestabilan Politik Kerajaan Lamajang
Para penasihat senior Singasari merasa khawatir akan taktik sang raja itu. Penasihat senior kerajaan sudah mengingatkan potensi serangan dari Kediri, atau daerah lainnya di Pulau Jawa. Tapi sang raja dengan percaya diri yakin kekuatan pasukannya mampu menaklukkannya.
Earl Drake dalam bukunya "Gayatri Rajapatni: Perempuan Dibalik Kejayaan Majapahit", Kertanagara percaya diri bahwa Ardaraja, tetap setia menghormati sumpah pasukannya demi menghormati sang tuan dalam hal ini Kertanagara. Para penasihat junior istana pun menyambut baik dan sependapat dengan sang raja itu.