Kenapa Rumah Tradisional Jawa Didesain Menghadap Selatan? Ini Makna Simbolik dan Filosofinya

1 week ago 8

Fimela.com, Jakarta Orientasi bangunan dalam tradisi arsitektur Jawa tidak dapat dianggap sepele. Salah satu ciri yang paling mencolok adalah rumah-rumah tradisional Jawa yang hampir selalu diarahkan ke selatan. Penempatan ini tidak hanya berkaitan dengan arah mata angin atau penerangan, tetapi juga mengandung filosofi serta nilai-nilai budaya yang telah terinternalisasi dalam kehidupan masyarakat Jawa selama ratusan tahun.

Dalam kepercayaan Jawa, arah selatan memiliki makna simbolis yang mendalam. Arah ini tidak hanya dilihat sebagai posisi terhormat, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan alam semesta.

Di balik penempatan arah tersebut, terdapat pandangan kosmologis dan spiritual yang mencerminkan keseimbangan antara manusia, lingkungan, serta kekuatan gaib yang diyakini memengaruhi kehidupan. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai mengapa rumah tradisional Jawa didesain menghadap ke selatan dan filosofi di balik pilihan arsitektural ini.

1. Orientasi Kosmologi: Utara–Selatan sebagai Sumbu Kosmik

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Theodorus A.B.N.S. Kusuma dan Andry Hikari Damai, yang berjudul "Rumah Tradisional Jawa dalam Tinjauan Kosmologi, Estetika, dan Simbolisme Budaya" dan dipublikasikan di jurnal Kindai Etam pada tahun 2020, dijelaskan bahwa rumah tradisional Jawa dibangun dengan mengikuti sumbu utara-selatan. Hal ini merupakan upaya untuk menciptakan harmonisasi antara manusia dengan alam serta kekuatan spiritual yang ada di sekitarnya.

Arah selatan dianggap memiliki hubungan yang kuat dengan laut, yang merupakan simbol kesuburan dan spiritualitas. Di sisi lain, utara dihubungkan dengan gunung dan roh leluhur. Penataan ruang dalam rumah tradisional, seperti pendhapa, pringgitan, dan senthong tengah, diatur secara linier dari selatan ke utara. Ini mencerminkan hubungan spiritual manusia dengan jagad besar (makrokosmos) dan juga menjadi ungkapan arsitektural dari filosofi keseimbangan kosmik yang menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Jawa.

2. Simbolisme Sakral dan Profan dalam Ruang

Dalam artikel yang berjudul "Nilai Kearifan Lokal Rumah Tradisional Jawa" yang dipublikasikan di jurnal Humaniora pada edisi Oktober 2012, diungkapkan bahwa orientasi bangunan tradisional Jawa memiliki hubungan yang erat dengan pemisahan antara dunia sakral dan profan. Di dalam rumah, terdapat ruang yang disebut senthong, yang berfungsi sebagai pusat sakral, sering kali digunakan untuk menyimpan benda pusaka, patung Dewi Sri, atau altar leluhur.

Arah bangunan yang menghadap selatan memudahkan pembagian ruang menjadi tiga zona filosofis, yaitu njeron (dalam/sakral), njobo (luar/profan), dan antara. Hal ini tidak hanya memperkuat simbolisme spiritual dari rumah, tetapi juga menjadikan bangunan tersebut lebih dari sekadar tempat tinggal. Rumah tradisional Jawa berfungsi sebagai ruang reflektif dan religius yang terintegrasi dengan arah kosmos, menciptakan harmoni antara kehidupan sehari-hari dan nilai-nilai spiritual yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Jawa.

3. Hierarki Spiritual dan Estetika Ruang

Dalam makalahnya yang berjudul "Rumah Tradisional Joglo dalam Estetika Tradisi Jawa" (Universitas Negeri Malang, 2012), Slamet Subiantoro menjelaskan bahwa tata letak rumah joglo mencerminkan hierarki spiritual yang terlihat dari arah hadap dan struktur ruangannya. Ruang depan atau pendhapa memiliki karakter terbuka dan bersifat publik, sedangkan ruang belakang yang terdiri dari dalem dan senthong lebih bersifat privat dan sakral.

Orientasi yang mengarah utara-selatan ini berfungsi sebagai penanda simbolis yang menggambarkan perjalanan spiritual dari dunia luar menuju kedalaman batin. Arah selatan berfungsi sebagai pintu masuk yang memungkinkan proses ini berlangsung secara linear, seolah mengundang penghuni dan tamu untuk merasakan transformasi spiritual dari yang profan menjadi sakral.

4. Pengaruh Alam dan Entitas Gaib

Meskipun tidak selalu dijelaskan dalam bentuk tekstual akademik yang eksplisit, Kusuma dan Damai (2020) juga menyebut bahwa masyarakat Jawa secara turun-temurun mengaitkan arah selatan dengan Ratu Kidul, penguasa Laut Selatan. Kepercayaan ini kemudian diakomodasi dalam struktur dan orientasi rumah, sebagai bentuk penghormatan terhadap kekuatan laut dan elemen air.

Arah hadap rumah ke selatan juga diartikan sebagai sikap terbuka terhadap energi kesuburan, perlindungan, dan keseimbangan spiritual. Ini memperkuat posisi rumah tradisional Jawa sebagai tempat yang menyatukan unsur natural, supranatural, dan manusiawi secara harmonis.

5. Penyimbolan Status Sosial dan Kultural

Dalam jurnal Humaniora yang diterbitkan pada tahun 2012, diungkapkan bahwa hanya mereka yang berasal dari kalangan bangsawan atau keluarga dengan status sosial tinggi yang membangun rumah joglo dengan orientasi yang simetris terhadap arah kosmos. Arah selatan dipilih sebagai simbol kerendahan hati dan keterikatan dengan alam spiritual, sedangkan para anggota keraton sering kali memilih orientasi timur-barat untuk melambangkan kebangsawanan mereka.

Dengan demikian, pemilihan orientasi rumah tidak hanya sekadar masalah teknis atau kepercayaan spiritual, tetapi juga mencerminkan ekspresi dari struktur sosial dan status budaya di masyarakat Jawa. Hal ini dapat dilihat dari keteraturan ruang, bentuk bangunan, serta arah hadap yang telah dipertahankan secara turun-temurun oleh generasi sebelumnya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Miranti
Ilustrasi Minum Air Putih (Photo by Engin Akyurt on Unsplash)

HealthHaus Terus tapi Tetap Dehidrasi? Ketahui 5 Cara Salah Minum Air Putih yang Sering Dilakukan

Walaupun sering merasa haus, tubuh tetap bisa mengalami dehidrasi. Beberapa kesalahan dalam mengonsumsi air dapat menyebabkan kondisi ini berlanjut.

 Meta AI)

LifestyleMemahami Perbedaan Model Rumah Scandinavian, Japandi, dan Industrial yang Kerap Jadi Favorit

Ketahui perbedaan utama antara desain rumah Scandinavian, Japandi, dan Industrial, termasuk filosofi, palet warna, dan material, untuk memilih yang paling sesuai.

 Meta AI)

LifestyleModel Rumah Anti Panas dan Hemat Listrik, Inspirasi Hunian Asri Cocok untuk Iklim Tropis

Desain rumah yang hemat energi dan tahan panas ini sangat ideal untuk daerah tropis, memberikan kenyamanan serta mendukung kelestarian lingkungan.

Ilustrasi Pisang Goreng Krispi (CPhoto by Avik Ghosh on Unsplash)

FoodJadi Camilan Favorit, Ini Rahasia Pisang Goreng Crispy yang Nggak Pernah Lembek Meski Sudah Dingin

Pelajari cara membuat pisang goreng crispy yang tetap renyah meski sudah dingin melalui tips pemilihan bahan dan teknik penggorengan yang tepat.

Tanda pria yang tulus mencintaimu./Copyright shutterstock.com/g/gonabo
Read Entire Article
Prestasi | | | |