Menemukan Arti Self-Love Lewat Perjalanan No Na, Girl Group Asal Indonesia

5 days ago 2

Salah satu pilar dari self-love adalah menerima siapa diri kita sepenuhnya, termasuk identitas, asal-usul, dan latar belakang.

No Na tidak hanya tampil sebagai artis pop—mereka bagaikan duta dari keberagaman dan kebanggaan akan akar budaya Indonesia.

Simbol-simbol lokal yang mereka bawa—dari gamelan hingga elemen visual khas Indonesia—bukan sekadar estetika, melainkan bentuk dari cinta terhadap warisan. Warna ungu, merah muda, biru, dan hijau yang mereka kenakan bukan sembarang pilihan, tapi representasi dari karakter dan kekuatan emosional yang berbeda-beda.

Mereka tidak mengejar tren global dengan mengorbankan jati diri. Sebaliknya, mereka menantang tren dengan memperkenalkan nilai lokal sebagai sesuatu yang layak untuk dirayakan.

Di tengah tekanan sosial yang membuat banyak perempuan merasa perlu berubah demi diterima, No Na memberi pesan kuat: kamu tak harus menjadi versi orang lain. Cukup jadilah dirimu, dan itu pun sudah istimewa.

Perjalanan Baila dan Esther yang pernah merasakan kegagalan, langkah berani Shazfa yang menyatukan dua dunia, dan semangat Christy yang menembus batas geografi—semua membuktikan bahwa self-love bukan berarti hidup tanpa luka, melainkan merawat luka-luka itu dengan penuh keberanian dan kasih sayang.

Self-love adalah keberanian untuk mengenali diri sendiri, menerima segala kekurangan, dan tetap memilih untuk mencintai diri dengan tulus. Bukan karena kita sempurna, tetapi karena kita layak dicintai meskipun jauh dari kata sempurna. Dalam perjalanan hidup yang penuh tekanan sosial, perempuan Indonesia perlu menyadari bahwa standar kecantikan, kesuksesan, dan kebahagiaan tidak harus ditentukan oleh orang lain—semuanya bisa lahir dari dalam diri sendiri, dari hati yang jujur dan penuh kasih.

Perjalanan No Na menjadi contoh bahwa mencintai diri tidak selalu berarti berjalan di jalan yang mudah. Kadang ada kegagalan, keraguan, dan luka. Tapi justru di sanalah self-love tumbuh—saat kita memilih bangkit, berdiri tegak, dan terus melangkah dengan kepala tegak.

Menjadi diri sendiri di tengah tuntutan untuk berubah adalah bentuk revolusi yang paling pribadi, sekaligus paling kuat yang bisa dilakukan oleh seorang perempuan.

Untuk setiap perempuan Indonesia, ketahuilah bahwa dirimu adalah rumah bagi kekuatan, kehangatan, dan kebijaksanaan. Kamu tidak harus menunggu dunia untuk menghargaimu—mulailah dengan menghargai dan mencintai dirimu sendiri.

Karena ketika perempuan mencintai dirinya, dia tidak hanya membebaskan dirinya sendiri, tapi juga menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama. Itulah makna self-love yang sebenarnya: sebuah kekuatan lembut yang mampu mengubah dunia.

Read Entire Article
Prestasi | | | |