Panduan Hitung Biaya Pembangunan Rumah 5x7 Meter, Lengkap dari Material hingga Upah Tukang

2 days ago 1

Fimela.com, Jakarta Membangun rumah dengan ukuran 5x7 meter, yang memiliki luas 35 meter persegi, kini semakin digemari oleh keluarga kecil atau mereka yang memiliki lahan terbatas. Ukuran ini menawarkan hunian yang tidak hanya efisien, tetapi juga nyaman. Oleh karena itu, perencanaan yang cermat sangat diperlukan untuk memaksimalkan penggunaan ruang dan anggaran yang ada.

Untuk menghitung biaya pembangunan rumah dengan ukuran tersebut, diperlukan perkiraan yang teliti terhadap berbagai komponen. Mulai dari pembelian material hingga biaya tenaga kerja, setiap detail harus diperhitungkan dengan seksama. Biaya total bisa sangat bervariasi tergantung pada lokasi, kualitas material yang digunakan, dan spesifikasi bangunan yang diinginkan.

Jadi, bagaimana cara menghitung biaya pembangunan rumah berukuran 5x7 meter? Berdasarkan berbagai sumber, simak ulasan informasi berikut ini yang kami rangkum untuk Anda.

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) memamerkan rumah contoh tipe 36 yang dibangun dalam 15 hari menggunakan semen hijau berbahan dasar limbah proyek IKN.

Inspirasi Desain Rumah 5x7 Meter

Meskipun ukurannya kompak, rumah 5x7 meter dapat didesain secara efisien dan fungsional untuk memenuhi kebutuhan keluarga kecil. Fleksibilitas dalam desain memungkinkan pemilik untuk menyesuaikan tampilan rumah dengan selera dan anggaran yang tersedia. Berbagai gaya arsitektur dapat diterapkan pada hunian berukuran ini.

Beberapa inspirasi desain dan denah yang umum untuk rumah 5x7 meter meliputi penggunaan bentuk geometris sederhana dan minim ornamen. Konsep ruang terbuka juga sering diterapkan untuk menciptakan kesan lapang. Banyak denah berhasil menampung dua kamar tidur, ruang tamu, dapur, dan kamar mandi.

Pilihan desain lainnya termasuk atap limas dengan teras luas yang memberikan sentuhan tradisional. Interior natural dengan penggunaan material kayu juga dapat menciptakan suasana hangat dan alami. Penambahan taman kecil, bahkan di lahan terbatas, dapat meningkatkan kenyamanan dan estetika hunian.

  • Desain Minimalis Modern: Menggunakan bentuk geometris sederhana, garis bersih, dan minim ornamen untuk menciptakan tampilan yang fungsional dan estetik.
  • Konsep Ruang Terbuka (Open-plan): Mengintegrasikan beberapa fungsi ruang (misalnya ruang tamu, ruang keluarga, dan dapur) menjadi satu area besar tanpa sekat untuk memberikan kesan lapang dan terang.
  • Dua Kamar Tidur: Banyak denah rumah 5x7 meter yang berhasil menampung dua kamar tidur, ruang tamu, dapur, dan kamar mandi, menjadikannya cocok untuk keluarga kecil.
  • Atap Limas dengan Teras Luas: Memberikan sentuhan tradisional dan area multifungsi di luar ruangan.
  • Interior Natural dan Kayu: Menciptakan suasana hangat dan alami dengan penggunaan material kayu pada lantai, dinding, atau furnitur, diperkaya dengan tanaman dalam ruangan.
  • Rumah dengan Taman: Meskipun lahan terbatas, penambahan taman kecil di depan atau belakang rumah dapat meningkatkan kenyamanan dan estetika.
  • Desain Dua Lantai: Untuk memaksimalkan ruang vertikal di lahan sempit, konsep rumah tumbuh atau split level dapat diterapkan.

Tantangan Membangun Rumah 5x7 Meter

Membangun rumah di atas lahan terbatas, seperti ukuran 5x7 meter, memang menghadirkan tantangan unik yang memerlukan perencanaan matang dan kreativitas tinggi. Dalam keterbatasan ruang ini, setiap sudut harus dimanfaatkan dengan cermat agar rumah tetap fungsional dan nyaman untuk ditinggali.

Salah satu tantangan terbesar adalah menghindari kesan sempit yang sering muncul pada rumah berukuran kecil. Solusi yang efektif adalah menghindari terlalu banyak sekat dan menerapkan konsep ruang terbuka. Penggunaan warna-warna cerah pada dinding dan perabotan juga dapat membantu menciptakan ilusi ruang yang lebih luas dan lapang.

Selain itu, memastikan sirkulasi udara yang baik dan pencahayaan alami yang optimal sangat penting agar rumah tetap nyaman ditinggali. Mendesain langit-langit yang tinggi dapat memberikan kesan lebih luas dan meningkatkan sirkulasi udara. Tantangan lain yang sering dihadapi adalah anggaran yang terbatas, sehingga pemilihan material yang tepat dan efisiensi pengerjaan menjadi sangat penting.

Cara Menghitung Biaya Pembangunan Rumah 5x7 Meter

Untuk membangun rumah berukuran 5x7 meter, diperlukan perhitungan biaya yang teliti, mencakup berbagai elemen mulai dari material hingga upah tukang. Biaya total bisa bervariasi tergantung pada lokasi, kualitas material yang digunakan, dan spesifikasi bangunan yang diinginkan. Untuk rumah sederhana, perkiraan biayanya berkisar antara 150 hingga 300 juta rupiah.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa biaya pembangunan rumah dengan ukuran 5x7 meter (35 m²) bisa saja di bawah Rp100 juta. Perkiraan ini sudah termasuk persiapan lahan, pekerjaan tanah, pondasi, material, pengecatan, serta upah tenaga kerja. Rincian ini sangat membantu pemilik rumah dalam menyesuaikan rencana pembangunan dengan kebutuhan dan anggaran yang tersedia.

Secara umum, ada dua metode utama dalam menghitung biaya pembangunan rumah. Metode ini memberikan fleksibilitas dalam perencanaan anggaran. Pemilihan metode tergantung pada seberapa detail estimasi biaya yang diinginkan.

1. Perhitungan per meter persegi

Metode ini umum digunakan, di mana biaya total dihitung berdasarkan luas bangunan yang dikalikan dengan harga per meter persegi. Harga borongan per meter untuk rumah standar berkisar antara Rp3,5 juta hingga Rp4,5 juta. Untuk rumah berukuran 5x7 meter (35 m²), estimasi biaya borongan dapat mencapai Rp122.500.000 hingga Rp157.500.000 (35 m² x Rp3.500.000 - Rp4.500.000).

2. Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Metode ini lebih rinci, dengan memecah biaya berdasarkan setiap item pekerjaan dan material yang dibutuhkan. RAB memberikan gambaran yang lebih akurat dan membantu mengontrol pengeluaran selama proyek berlangsung.

Cara Menghitung Biaya Material Pembangunan Rumah 5x7 Meter

Membangun rumah dengan ukuran 5x7 meter memerlukan perencanaan biaya material yang cermat, karena ini adalah bagian terbesar dari total biaya konstruksi. Proses ini mencakup daftar lengkap bahan yang diperlukan untuk setiap tahap pembangunan, mulai dari pondasi hingga finishing. Menyusun estimasi yang tepat sangat penting untuk memastikan anggaran yang akurat.

a. Pekerjaan Pondasi

Biaya pondasi sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah di lokasi pembangunan. Untuk rumah berukuran 5x7 meter, estimasi biaya pondasi berkisar antara Rp15.000.000 hingga Rp25.000.000. Bahan yang biasa digunakan meliputi batu belah, pasir urug, pasir pasang, semen, dan besi beton.

Harga bahan pondasi bervariasi, misalnya batu belah sekitar Rp810.000 per meter kubik, pasir urug sekitar Rp185.000 per meter kubik, dan pasir pasang sekitar Rp245.000 per meter kubik. Semen dihargai sekitar Rp60.000 per sak, sementara harga besi beton tergantung pada ukuran dan jumlah yang dibutuhkan.

b. Pekerjaan Dinding

Pembuatan dinding untuk rumah 5x7 meter dapat menelan biaya antara Rp10.000.000 hingga Rp15.000.000, belum termasuk pengecatan. Bahan utama yang diperlukan adalah batu bata atau bata ringan, semen, dan pasir. Pemilihan jenis bata akan mempengaruhi total biaya.

c. Pekerjaan Atap

Jenis dan material atap yang dipilih sangat mempengaruhi total biaya pekerjaan atap. Material atap bisa berupa seng, genteng, atau bahan lain yang memiliki harga dan kualitas berbeda. Pertimbangkan durabilitas dan estetika saat memilih material atap.

d. Pekerjaan Lantai

Untuk lantai, biaya bisa sekitar Rp20.000 per meter persegi. Material lantai dapat berupa keramik, granit, atau bahan lain, masing-masing dengan variasi harga yang signifikan. Pemilihan material lantai juga akan mempengaruhi tampilan akhir dan kenyamanan hunian.

e. Pekerjaan Plafon

Untuk rumah satu lantai, plafon PVC atau gypsum adalah pilihan umum karena kemudahan pemasangan dan biaya yang relatif terjangkau. Biaya pekerjaan plafon, termasuk rangka, pemasangan, dan lis, bisa mencapai sekitar Rp4.215.505. Plafon juga memberikan kontribusi pada estetika interior dan insulasi.

f. Pekerjaan Pintu dan Jendela

Biaya pintu dan jendela bervariasi tergantung jenis dan bahan yang digunakan. Sebagai contoh, pintu utama dapat berkisar Rp1.300.000, pintu kamar mandi PVC sekitar Rp500.000, dan jendela antara Rp500.000 hingga Rp4.000.000 per unit. Memilih material berkualitas akan memastikan keamanan dan ketahanan.

g. Pekerjaan Sanitasi dan Instalasi Listrik

Biaya untuk sanitasi, termasuk septictank, kloset, kran, dan lain-lain, diperkirakan sekitar Rp2.202.000. Sementara itu, instalasi listrik beserta bahan dan lampu dapat mencapai sekitar Rp4.000.000. Kedua pekerjaan ini penting untuk fungsionalitas dan kenyamanan rumah.

h. Pekerjaan Finishing dan Pengecatan

Biaya pengecatan untuk rumah 5x7 meter bisa sekitar Rp2.000.000. Pekerjaan finishing ini memberikan sentuhan akhir pada rumah, termasuk pengecatan dinding interior dan eksterior. Memilih cat berkualitas akan memastikan hasil yang tahan lama dan estetis.

Cara Menghitung Biaya Upah Tukang untuk Membangun Rumah 5x7 Meter

Biaya upah tukang adalah salah satu elemen kunci dalam anggaran keseluruhan untuk membangun rumah berukuran 5x7 meter. Anda bisa memilih untuk membayar upah secara harian atau borongan, dengan masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Pilihan ini akan mempengaruhi durasi dan total biaya proyek yang Anda jalankan.

a. Upah Harian

Upah tukang harian bervariasi berdasarkan lokasi, keahlian, dan jenis pekerjaan. Di wilayah Jabodetabek, upah tukang harian berkisar antara Rp150.000 hingga Rp200.000 per hari, sedangkan kenek mendapatkan sekitar Rp100.000 hingga Rp130.000 per hari. Mandor biasanya menerima bayaran antara Rp200.000 hingga Rp250.000 per hari.

Sebagai gambaran, upah harian tukang pada tahun 2024 menunjukkan variasi yang cukup mencolok. Tukang kayu, misalnya, dibayar sekitar Rp110.000 - Rp120.000 per hari, sementara tukang gali mendapatkan sekitar Rp95.000 - Rp110.000 per hari. Tukang besi beton cenderung memiliki upah yang lebih tinggi, yaitu Rp120.000 - Rp150.000 per hari.

Tukang batu biasanya dibayar antara Rp100.000 - Rp120.000 per hari, sedangkan tukang cat berkisar Rp115.000 - Rp125.000 per hari. Untuk pekerjaan instalasi, tukang listrik menerima upah sekitar Rp120.000 - Rp130.000 per hari. Penting untuk melakukan pengawasan ketat agar waktu kerja lebih efisien.

b. Upah Borongan

Metode borongan sering kali lebih cepat karena tukang bekerja hingga proyek selesai dengan target penyelesaian yang jelas. Harga borongan dapat dihitung per meter persegi atau per jenis pekerjaan, dan metode ini sering dipilih untuk proyek dengan anggaran dan waktu yang lebih terukur.

Jika hanya melibatkan tenaga kerja tanpa material, biaya borongan bisa berkisar antara Rp500.000 hingga Rp800.000 per meter persegi. Untuk rumah berukuran 5x7 meter (35 m²), biaya upah borongan tenaga saja bisa mencapai Rp17.500.000 hingga Rp28.000.000, memberikan kepastian dalam biaya tenaga kerja.

Harga borongan rumah standar yang sudah termasuk material berkisar antara Rp3 juta hingga Rp5 juta per meter persegi. Jadi, untuk rumah berukuran 5x7 meter (35 m²), total biaya borongan (material + upah) bisa mencapai Rp105.000.000 hingga Rp175.000.000. Rincian upah borongan per pekerjaan juga tersedia, seperti membersihkan lahan dengan biaya Rp15.000 per m² atau galian tanah pondasi dengan biaya Rp90.000 per m².

Dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk rumah 5x7 meter dengan total biaya Rp99.345.000, alokasi untuk upah tenaga kerja adalah Rp15.000.000. Penting untuk selalu melakukan riset harga material dan upah di daerah Anda, serta menyusun RAB yang rinci sebelum memulai pembangunan. Konsultasi dengan profesional seperti arsitek atau kontraktor sangat disarankan untuk mendapatkan estimasi yang akurat.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Prestasi | | | |