loading...
Honda Racing Indonesia berpartisipasi penuh di ajang Mandalika Festival of Speed (MFoS) 2025. Foto: HPM
MANDALIKA - Setelah empat dekade membangun dinasti dan merajai "kerajaan" balap di Sirkuit Sentul, Honda Racing Indonesia (HRI) kini mengambil sebuah pertaruhan terbesar dalam sejarah mereka.
Mereka meninggalkan zona nyaman, memboyong seluruh armada perangnya ke "medan pertempuran" baru yang jauh lebih brutal dan tak kenal ampun: Sirkuit Internasional Mandalika.
Langkah untuk berpartisipasi penuh di ajang Mandalika Festival of Speed (MFoS) 2025 ini bukan sekadar perayaan 40 tahun kiprah mereka di dunia balap nasional. Ini adalah sebuah deklarasi perang, ujian nyali untuk membuktikan apakah sang raja tua masih mampu menaklukkan sirkuit kelas dunia yang dikenal sangat menuntut secara teknis.
Dari 'Rumah' yang Nyaman ke 'Neraka' Teknis
Selama bertahun-tahun, Sentul adalah "rumah" bagi HRI. Mereka mengenal setiap tikungan, setiap jengkal aspalnya.
Namun, Mandalika adalah monster yang sama sekali berbeda. Dengan karakter sirkuit yang lebih cepat, lebih teknis, dan menuntut presisi tingkat tinggi, strategi dan setup mobil yang selama ini menjadi andalan di Sentul seketika menjadi usang.
"Beradaptasi dengan karakter sirkuit yang baru tentu menjadi tantangan tersendiri. Setelah bertahun-tahun membangun pengalaman di Sentul, kami melakukan sejumlah penyesuaian strategi agar dapat tampil maksimal di Mandalika," ungkap Alvin Bahar, Direktur Honda Racing Indonesia, dalam sebuah pengakuan jujur akan beratnya tantangan yang menanti.