AS Keluarkan Gelombang Pertama Sanksi Iran setelah Gencatan Senjata Perang 12 Hari

5 hours ago 4

loading...

AS menerapkan sanksi terhadap Iran. Foto/tehran times

WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mengeluarkan gelombang sanksi baru terhadap ekspor minyak Iran. Ini menjadi sanksi pertama terhadap sektor energi Teheran sejak gencatan senjata yang didukung Washington antara Israel dan Iran mulai berlaku bulan lalu.

Di antara mereka yang menjadi sasaran sanksi yang diumumkan pada hari Kamis (4/7/2025) adalah pengusaha Irak Salim Ahmed Said dan perusahaannya yang berbasis di Uni Emirat Arab (UEA), yang dituduh AS menyelundupkan minyak Iran dengan mencampurnya dengan minyak Irak.

"Perilaku Iran telah menghancurkannya. Meskipun memiliki banyak kesempatan untuk memilih perdamaian, para pemimpinnya telah memilih ekstremisme," ungkap Menteri Keuangan AS Scott Bessent.

"Departemen Keuangan akan terus menargetkan sumber pendapatan Teheran dan mengintensifkan tekanan ekonomi untuk mengganggu akses rezim tersebut ke sumber daya keuangan yang memicu kegiatan destabilisasinya," papar dia.

Setelah gencatan senjata dicapai pada 24 Juni, Presiden AS Donald Trump mengatakan China dapat membeli minyak Iran, yang mengisyaratkan AS mungkin mencabut sanksinya terhadap ekspor energi Teheran.

Namun, janji itu tidak bertahan lama. Trump menulis dalam unggahan media sosial pekan lalu bahwa ia "segera menghentikan semua pekerjaan untuk keringanan sanksi" sebagai tanggapan atas pernyataan Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei yang mengklaim kemenangan atas Israel.

Presiden AS juga mengatakan ia menghentikan Israel dari membunuh Khamenei, menyelamatkannya dari "KEMATIAN YANG SANGAT BURUK DAN TERHINA".

Read Entire Article
Prestasi | | | |