Rachel Gupta Kembalikan Mahkota Miss Grand International, Bongkar Sisi Gelap Dunia Pageant yang Jarang Terungkap

1 week ago 13

Fimela.com, Jakarta Kemenangan yang seharusnya menjadi momen membanggakan justru berubah menjadi pengalaman traumatis bagi Rachel Gupta. Perwakilan India yang dinobatkan sebagai Miss Grand International 2024 ini mengejutkan publik setelah secara terbuka mengembalikan mahkota kemenangannya, disertai dengan pengakuan mengejutkan soal perlakuan tidak manusiawi yang ia alami selama masa jabatannya.

Dalam video berdurasi hampir satu jam yang diunggah ke kanal YouTube miliknya, Rachel menyampaikan bahwa tujuh bulan pasca-kemenangannya merupakan salah satu periode tergelap dalam hidupnya. Ia membeberkan sederet tuduhan mulai dari pelecehan fisik dan verbal, tekanan mental berkepanjangan, hingga penelantaran oleh pihak penyelenggara.

Ratu Kecantikan Tapi Tinggal di Rumah Tua Tanpa Fasilitas

Alih-alih hidup nyaman dan glamor, Rachel mengungkap ia tinggal di rumah tua yang terletak di area terpencil Thailand, tanpa akses terhadap fasilitas dasar. Permintaan sederhana seperti buah-buahan pun diabaikan. Ia bahkan mengaku tidak memiliki alat memasak maupun transportasi pribadi untuk menunjang aktivitas hariannya.

"Saya vegetarian dan saya hanya minta kulkasnya diisi buah, tapi tidak dikabulkan. Bahkan itu pun tidak bisa mereka sediakan," tuturnya dalam video tersebut.

Rachel menggambarkan situasi tersebut sebagai pengasingan diam-diam, di mana ia merasa sendirian tanpa dukungan emosional maupun logistik.

Pelecehan dan Body Shaming Jadi Makanan Sehari-hari

Dalam pengakuannya, Rachel menyebut dirinya sering mengalami body shaming dari pihak organisasi. Ia bahkan menceritakan insiden di mana tubuhnya dicubit oleh perwakilan organisasi hanya untuk menunjukkan bagian mana yang menurut mereka harus dikurangi.

Perlakuan tersebut berlangsung terus-menerus hingga berdampak pada kondisi mentalnya. Ia menyebut pengalaman itu sebagai "siksaan psikologis" yang perlahan meruntuhkan kepercayaan dirinya sebagai seorang perempuan dan aktivis.

Tidak Digaji dan Diminta Jualan Produk Lewat Live

Tak hanya secara emosional dan fisik, Rachel juga merasa dikecewakan secara finansial. Ia menyebut hanya menerima gaji pada bulan pertama menjabat, selebihnya nihil. Bahkan uang pribadinya sebesar USD1.000 hilang saat menjalankan tugas, tanpa ada pertanggungjawaban dari pihak organisasi.

Yang lebih mengejutkan, Rachel mengaku diminta melakukan siaran langsung untuk menjual produk komersial seperti saus cabai lewat TikTok—sebuah tugas yang menurutnya jauh dari misi sosial yang seharusnya diemban oleh seorang ratu kecantikan.

“Tidak ada advokasi yang nyata. Fokusnya hanya pada bisnis dan penjualan,” katanya. Pernyataan itu diperkuat oleh klaim Rachel soal komentar presiden MGI, Nawat Itsaragrisil, yang menganggap advokasi sebagai hal ‘tidak penting’.

Pilihan Pahit Demi Kesehatan Mental

Kritik keras Rachel ditutup dengan pernyataan tegas: “Bahkan jika kamu menang, kamu akan sendirian.” Ia menekankan bahwa kilau kemewahan ajang pageant sering kali menyamarkan kenyataan pahit di balik layar.

Meskipun harus melepaskan gelar bergengsi yang telah diraihnya, Rachel tak menyesali keputusan tersebut. Sebaliknya, ia merasa lebih merdeka dan kuat.

“Saya tidak kehilangan apa-apa. Justru saya mendapatkan kembali hidup saya dan akhirnya bisa bernapas,” pungkasnya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Prestasi | | | |