loading...
Shell Plc, salah satu perusahaan minyak dan gas alam terbesar, memiliki rencana kontinjensi jika konflik antara Israel dan Iran mengganggu aliran migas dari wilayah tersebut. Foto/Dok
JAKARTA - Shell Plc, salah satu perusahaan minyak dan gas alam terbesar, memiliki rencana kontinjensi jika konflik antara Israel dan Iran mengganggu aliran migas dari wilayah tersebut. Shell juga memperingatkan, bahwa potensi pemblokiran Selat Hormuz dapat memberikan guncangan yang substansial.
“Jika arteri (jalur penting perdagangan minyak) itu terblokir, apa pun alasannya. Hal itu memiliki dampak besar pada perdagangan global,” kata Chief Executive Officer, Wael Sawan di Japan Energy Summit & Exhibition di Tokyo.
“Kami memiliki rencana jika keadaan memburuk," sambungnya.
Baca Juga: Selat Hormuz Terancam Ditutup, Harga Minyak Bakal Sentuh USD300 per Barel
Pasar energi global telah terpaku pada konflik antara Israel dan Iran, termasuk kemungkinan AS (Amerika Serikat) dapat terlibat dalam perang tersebut. Sejauh ini, meskipun harga minyak mentah melonjak akibat perang Iran-Israel, namun belum ada gangguan besar yang terjadi pada aliran energi, meskipun para pedagang dalam keadaan siaga tinggi.