Hadapi Iran, Israel dan AS Kekurangan Persediaan Pencegat Rudal Balistik

8 hours ago 5

loading...

Serangan rudal Iran menerangi langit Israel. Foto/ndtv

TEL AVIV - Israel menggunakan pencegat rudal balistiknya dengan cepat setelah empat hari berperang dengan Iran. Pernyataan itu diungkap seorang pejabat senior Amerika Serikat (AS) yang mengetahui upaya memasok kembali Israel mengatakan kepada Middle East Eye.

“Di beberapa kalangan pemerintah AS, ada kekhawatiran serangan langsung AS terhadap Iran dapat menyebabkan pembalasan Iran yang lebih besar terhadap Israel yang akan menguras persediaan pencegat rudal global AS ke tingkat yang mengerikan," ungkap pejabat itu.

Israel bergantung pada sistem pertahanan udara tiga tingkat, dan serangan Iran menantang pertahanannya yang paling canggih.

Iron Dome digunakan untuk menembak jatuh roket jarak pendek dan pesawat nirawak yang ditembakkan oleh kelompok-kelompok seperti Hamas dan Hizbullah.

Tingkat kedua adalah David's Sling, yang dapat mencegat roket yang lebih berat bersama dengan beberapa rudal balistik.

Sistem Arrow 2 dan 3 digunakan untuk menjatuhkan rudal balistik, dengan yang terakhir mampu menembak jatuh rudal hipersonik eksoatmosfer.

Pengisian ulang sistem Arrow telah menjadi masalah yang terus-menerus bagi Israel.

MEE melaporkan pada bulan September bahwa Israel tengah berjuang mengisi ulang pencegat Arrow setelah serangan pertama Iran terhadap Israel pada bulan April tahun lalu.

AS dan Israel bersama-sama memproduksi pencegat Arrow.

"Jenis pencegat yang dibutuhkan untuk menembak jatuh rudal balistik mahal dan sulit diproduksi dalam jumlah besar," tulis Dan Caldwell, mantan pejabat senior Departemen Pertahanan dalam pemerintahan Trump, yang menentang konfrontasi militer dengan Iran, di X.

Read Entire Article
Prestasi | | | |