Kepala Bapanas: Pencampuran Beras Itu Lumrah, Bukan Pengoplosan Negatif

5 hours ago 8

loading...

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menegaskan praktik pencampuran beras seharusnya tidak langsung dikaitkan dengan konotasi negatif seperti pengoplosan. Dia menilai pencampuran beras adalah hal lumrah. Foto: Dok SindoNews

JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menegaskan praktik pencampuran beras seharusnya tidak langsung dikaitkan dengan konotasi negatif seperti pengoplosan. Dia menilai pencampuran beras adalah hal lumrah.

Penegasan Arief itu disampaikan dalam talkshow Interupsi di iNews, Kamis (17/7/2025). Menurut dia, pencampuran antara beras kepala dan broken rice (beras pecah) adalah hal yang wajar dalam proses distribusi dan perdagangan beras.

Baca juga: Beras Oplosan Marak Beredar, Asosiasi: Pedagang Pasar Kerap Disalahkan

"Beras dioplos itu kesannya negatif. Padahal, dalam praktiknya memang harus dicampur antara beras kepala dengan broken rice. Itu hal yang lumrah," ujarnya.

Hingga saat ini pihaknya terus bekerja sama dengan Satgas Pangan untuk memastikan kualitas dan kestabilan harga beras di pasaran. Salah satu hasilnya adalah penurunan harga beras premium yang kini mulai terlihat di sejumlah jaringan ritel modern dan supermarket.

"Harga beras premium mulai turun, terutama di supermarket. Ini bagian dari upaya kita menjaga ketersediaan dan keterjangkauan pangan masyarakat," katanya.

Badan Pangan Nasional memastikan akan terus memantau ketat distribusi dan harga beras sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak salah memahami istilah dan proses dalam industri perberasan.

(jon)

Read Entire Article
Prestasi | | | |