loading...
Rakyat Israel sudah mempertanyakan masa depan negaranya. Foto/X/@AryJeay
TEL AVIV - Israel menghadapi akibat dari apa yang disebut Presiden AS Donald Trump sebagai "perang 12 hari", konflik yang berakhir pada 23 Juni dalam gencatan senjata yang goyah di tengah laporan pelanggaran.
Meskipun jalan ke depan masih belum pasti, 12 hari itu membawa beberapa serangan paling berkelanjutan dan langsung terhadap kota-kota Israel dalam beberapa dekade.
Puluhan rudal Iran menerobos Iron Dome Israel dan sistem pertahanan berlapis, yang mengakibatkan kematian, cedera, dan kerusakan signifikan pada infrastruktur penting.
Rakyat Israel Sudah Mempertanyakan Masa Depan Negaranya, Ini 4 Penyebabnya
1. Nyawa Warga Israel Kian Tak Berharga
Berdasarkan laporan yang tersedia, hingga 17 Juni, Israel telah menderita sedikitnya 24 korban tewas, ratusan korban luka-luka, dan kerusakan parah pada infrastruktur perumahan, medis, dan ilmiah, dengan serangan besar-besaran terjadi di dekat Tel Aviv, Bat Yam, Beersheba, dan Rehovot.
Melansir TRT World, jumlah korban sebenarnya mungkin lebih tinggi, karena otoritas Israel telah merahasiakan angka korban jiwa dan kerusakan tertentu berdasarkan sensor militer.
Pada 15 Juni, sebuah rudal menghantam Bat Yam, menewaskan sembilan orang, termasuk tiga anak-anak. Lebih dari 200 orang lainnya terluka, lima di antaranya adalah warga negara Ukraina.
2. Fasilitas Ilmiah Dihancurkan Iran
Pada 15 Juni, sebuah rudal Iran menghantam Institut Sains Weizmann di Rehovot, salah satu lembaga ilmiah terkemuka di Israel. Ledakan itu menghancurkan laboratorium, merusak peralatan khusus, dan dilaporkan memusnahkan penelitian akademis selama bertahun-tahun.
Meskipun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, sedikitnya 42 orang terluka di daerah sekitarnya.