Mengenang Kwik Kian Gie, Ekonom yang Lantang Agar Indonesia Tak Tergantung IMF dan Terjebak Utang Asing

13 hours ago 7

loading...

Didik J. Rachbini, Rektor Universitas Paramadina berbagi pandangannya tentang kiprah dan warisan pemikiran Kwik Kian Gie. FOTO/Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie

JAKARTA - Kepergian ekonom senior Kwik Kian Gie menyisakan duka mendalam bagi dunia intelektual dan perekonomian nasional. Sosoknya dikenang sebagai salah satu ekonom yang konsisten menyuarakan kritik dan menjadi penyeimbang kebijakan ekonomi.

Didik J. Rachbini, Ekonom Senior Indef sekaligus Rektor Universitas Paramadina, berbagi pandangannya tentang kiprah dan warisan pemikiran almarhum. Kwik Kian Gie, lulusan Nederlandse Economische Hogeschool di Rotterdam (kini Erasmus University), adalah figur intelektual yang sangat vokal dan berpengaruh di era 1980-an.

Di tengah minimnya kelompok terpelajar saat itu, pemikirannya, terutama kritik yang ia sampaikan di media massa, sangat didengar dan memiliki daya pengaruh besar. Memasuki 1990-an, jumlah kaum terpelajar di bidang ekonomi dan politik kian bertambah. Namun, sebagian besar dari mereka memilih bergabung dengan pemerintahan Orde Baru.

Berbeda dengan Kwik Kian Gie, ia memilih tetap berada di luar, mengemban peran "check and balances" secara informal untuk mengkritisi kebijakan ekonomi yang ada.

Baca Juga: Kabar Duka, Mantan Menko Kwik Kian Gie Meninggal Dunia

Read Entire Article
Prestasi | | | |