loading...
Upaya negara-negara BRICS untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS semakin menguat. FOTO/iStock
JAKARTA - Upaya negara-negara BRICS untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS semakin menguat. Baru-baru ini, sebuah bank di Brasil menjadi lembaga keuangan pertama di Amerika Latin yang mengadopsi Sistem Pembayaran Antar Bank Lintas Batas (CIPS) milik China. Langkah ini menandai babak baru dalam strategi dedolarisasi yang digencarkan BRICS.
Bank of Communications (BOCOM-BBM), yang kini berada di bawah kepemilikan China, resmi menggunakan CIPS untuk transaksi perdagangan antara Brasil dan China. Sistem ini menjadi alternatif infrastruktur keuangan Barat, seperti SWIFT, yang selama ini mendominasi transaksi global.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, mengungkapkan transaksi dalam mata uang lokal di antara anggota BRICS telah mencapai lebih dari 65 persen. Sementara itu, porsi dolar AS merosot hingga sepertiga dari total perdagangan.
"Ini adalah bukti nyata keberhasilan upaya dedolarisasi," kata Lavrov dalam pertemuan BRICS di Rio de Janeiro, dikutip dari Watcher Guru, Kamis (3/7).
Baca Juga: 3 Negara Eropa yang Punya Utang Jumbo ke China, Rusia Teratas Tembus Rp2.112 Triliun
CIPS telah menjangkau lebih dari 1.300 lembaga keuangan di 110 negara. Ekspansi ini memperkuat inisiatif BRICS untuk membangun sistem pembayaran independen yang mengurangi dominasi dolar AS.
Meski mendapat tekanan dari AS, BRICS terus melaju. Mantan Presiden AS Donald Trump bahkan mengancam akan mengenakan tarif 150 persen pada negara-negara BRICS yang berupaya menyingkirkan dolar AS.